
rembangtv.com-Astinah 110 Tahun anak dari Kepala Desa Warugunung yang menjadi saksi bagaimana proses dari pemuliaan salah satu Punden di Warugunung. Punden bagi masyarakat desa kebanyakan merupakan tempat suci yang dihormati dan biasanya sebagai tempat prosesi sedekah bumi. Dalam video ini Astinah menceritakan bagaimana pengalamannya dengan punden-punden di Warugunung.
Menurut Astinah Asal Mula Permukiman di Desa Warugunung Pancur adalah sebuah tempat yang bernama Ndukoh. Selain Ndukoh wilayah lainnya di Warugunung masih hutan. Simak wawancara ekslusif dengan Nyi Astinah yang diinisiasi oleh Pemuda Karangtaruna Desa Warugunung.
Astinah atau yang kerap dipanggil Nyi As merupakan anak dari kepala desa Warugunung yaitu Bapak Haji Abdullah Sajad (alm). Astinah menjadi saksi hidup seorang Indo Belanda bernama Nyah Lena atau Herlena yang merupakan anak pengusaha galangan kapal di Dasun bernama Berendsen. Nyah Lena hidup mengungsi di Warugunung karena tentara Jepang sudah menduduki Lasem dan Galangan Kapal Dasun.
Nyi Astinah juga menceritakan tentang budaya penyembuhan penyakit tempo dulu dengan obat-obatan tradisional baik dengan rempah dan tumbuhan yang ada di Desa Warugunung. Beliau juga memberikan gambaran tentang proses “Suwuk” yang begitu mujarab. Tak lupa sistem perjodohan jaman dahulu juga dikisahkan.
- Informan: Astinah
- Umur: 110 tahun
- Alamat: Desa Warugunung Kecamatan Pancur Kabupaten Rembang
- Cameraman: Muhammad Fahrul Falah
- Interviewer: Wahyu Hadi Saputro, Suhadi
- Lightingman: Kopi Raja Sruput, Gufron
- Editing: Exsan
- Support by: RembangTV, Pemdes Warugunung, Karangtaruna Desa Warugunung, Mathoya, F13R Stage & Orkes, Copyright©DesaWarugunung
More Stories
Penyuluhan Anti Narkoba bagi Remaja Di Desa Dasun Lasem
Haul Mbah Gebyog Memancarkan Fungsi Integrasi Dua Desa dan Penggerak Jaring Pengaman Sosial
Teh Jeruju atau Druju Sebagai Inovasi Teh Herbal Asal Dasun