Benda-benda cagar budaya adalah peninggalan yang paling luhur untuk warisan bangsa, karena mengandung makna nilai dari budaya nenek moyang untuk kenangan sepanjang masa. Hal yang paling penting dalam warisan budaya sebagai peninggalan sejarah / arkeologi adalah benda dimana tidak terlepas dari lingkungan masyarakatnya yang menghormati peningalan-peninggalan tersebut.
Penelitian ini dilaksanakan dengan cara langsung terjun ke lapangan, dengan langsung melakukan wawancara dan melakukan catatan kunjungan lapangan secara rutin. Cagar Budaya di Lasem yang kami kunjungi adalah kawasan Pecinan Lasem, Masjid Lasem, Klengteng di Lasem, Sungai Dasun, dan panorama alam Gunung Lasem. Kegiatan kunjungan ini kerap kami lakukan setiap hari Selasa sore dan hari Minggu, karena pada hari Selasa sore adalah hari ekstrakulikuler karya ilmiah remaja di SMA Pamotan, dan pada hari Minggu merupakan hari libur sekolah. Dari proses kunjungan inilah, kami mendapatkat foto-foto objek cagar budaya di Lasem. Dalam proses kunjungan ini, kami didampingi oleh komunitas-komunitas di Lasem dengan bertemu para nara sumber yang sungguh luar biasa.
Berdasarkan hasil kunjungan lapangan, wawancara dengan narasumber, serta mengidentifikasi hasil liputan dokumen yang ada, kami menemukan terdapat 14 kelompok cagar budaya di Lasem, yaitu; cerita lisan, bangunan kuno, makanan kuno, motif batik kuno, kesenian kuno, permainan tradisional, jelajah tradisional, kuliner, sekolah multietnis, aktivitas budaya, oleh-oleh, souvenir kuno, viaw alam, dan dayung sampan. Namun keberadaan potensi cagar budaya di Lasem tidak lepas dari ancaman. Dari penelitian yang kami lakukan, terdapat 12 hal penting yang dapat menjadi penghambat pelestarian cagar budaya di Lasem, yaitu; gejala intoleransi, jual beli rumah kuno, perusakan peninggalan sejarah, sikap egosentris dan ekslusif, perbedaan etnis, deskriminasi, perbedaan keyakinan, sentimen kekuasaan ekonomi cina, minimnya fasilitas umum, berkurangnya keturunan asli cina, kurangnya penguasaan berbahasa, dan rendahnya tingkat kesejahteraan.
Dengan potensi yang dimiliki oleh masyarakat Lasem saat ini, baik potensi sosial, budaya, alam, dan lain sebagainya, maka model pelestarian cagar budaya yang kami tawarkan adalah dengan program Festival Cagar Budaya Lasem, yaitu sebuah perpaduan konsep pelestarian cagar budaya dengan titik fokus pada komunitas pelestari cagar budaya dan desa pelestari cagar budaya.
Kata Kunci: mitigasi cagar budaya, festival cagar budaya, komunitas cagar budaya, desa cagar budaya
Sumber: RembangTV
More Stories
Wayang Perlawanan
Sejarah R.P Singapataka Menjadi Panewu Rembang
Asal Usul Kata Rembang dari Kata “Ngrembang”