www.rembangtv.com – Video tersebut adalah potret anak-anak Lasem yang sedang bermain layang-layang. Mereka bermain layang-layang disaat padi di sawah sekitar telah menguning hingga musim awal kemarau tiba. Mereka bermain sembari belajar dengan alam. Anak-anak Lasem mengaku sehat ketika main layang-layang. Sungguh bahagia anak-anak Lasem dengan layang-layangnya.
Gambar layang-layang tertua ditemukan di lukisan gua pada masa periode mesolitik di pulau Muna, Sulawesi Tenggara. Layang-layang telah ada sejak 9500-9000 tahun SM yang disebut dengan nama Kaghati kolope.
Layang-layang di Kalimantan selatan digunakan sebagai tanda adanya ritual pernikahan. Sepasang layang-layang diterbangkan dengan digantungkan alat musik. Di Inggris, dalam ribuan tahun lalu, layang-layang difungsikan untuk mengukur cuaca. Bahkan layang-layang juga diyakini menangkan kejahatan, menyampaikan pesan, dan mewakili dewa yang kemudian dikenal bahwa layang-layang adalah pesawat leluhur. Dan kini, layang-layang berkembang untuk mengangkat spanduk, olahraga, dan ajang kreativitas kejarinan.
Selain unik dan menarik, mainan (para dewa ini) ini cukup kental dengan budaya nusantara. Selain di Kalimantan, Balipun juga. Di Bali, layang-layang adalah benda suci tumpangan para dewa. Layang-layang di kawasan Bali yang disebut juga Rare Angin ini tidak boleh menyentuh tanah, karena sekali menyentuh tanah, singgasana para dewa akan terancam.
Selain berurusan dengan mitologi, layang-layang di Jawa kerap digunakan untuk pengusir hama. Menarik lagi di Pangandaran dan Lampung, mainan anak-anak ini pernah digunakan untuk perangkap kelelawar dan alat pancing.
Bahkan di Sumatra Barat cukup menarik lagi, layang-layang dijadikan alat pemikat gadis. Entah bagimana cerita hingga demikian. Yang jelas di setiap daerah, layang-layang telah mendapatkan ruang menarik untuk dimuliakan.
Selain menjadi mainan rakyak yang paling populer, terdapat prinsip sain yang ada layang-layang. Keberadaan layang-layang yang melayang di atas udara, jelas dapat digunakan pintu masuk dalam mengkaji gaya angkat aerodinamis, tarikan, gaya berat badan atau gravitasi dan gaya dorong. Bahkan dalam pengembangannya, melalui layang-layang, perkembangan sain tentang peluncuran benda dapat kuasai oleh pengetahuan.
Layang-layang pada masyarakat disepanjang pantai utawa Jawa kerap kali menggunakan layang-layang untuk festival. Adalah festival layang-layang namanya. Dilangsungkan di pantai-pantai wisata kerap ditemukan. Dan anak-anak petani Jawa juga kerap memainkan layang-layang dipematang sawah dan tanah lapang, sembari memanen padi yang telah menguning.
Sumber:
- https://id.wikipedia.org/wiki/Layang-layang
- https://id.wikipedia.org/wiki/Museum_Layang-Layang
- https://www.kompas.com/skola/read/2020/04/27/141500069/layang-layang-permainan-tradisonal-indonesia?
- https://male.co.id/detail/3418/layangan-permainan-mendunia-yang-sarat-budaya-story-0
- https://www.thoharianwarphd.com/2016/12/penjelasan-ilmiah-di-balik-layang.html
- https://id.scribd.com/document/429130979/Konsep-Fisika-Pada-Layang-Layang-Kaghati-kolope
- Layang Layang Garuda – Festival Layang Layang dalam https://youtu.be/6vn5dQCFYv4
- Festival Layang-Layang – Karang Jahe, Rembang, Jawa Tengah dalam https://youtu.be/6CoAWqbHiMc
Penulis : Rita Sugiarto
More Stories
Wayang Perlawanan
Sejarah R.P Singapataka Menjadi Panewu Rembang
Asal Usul Kata Rembang dari Kata “Ngrembang”