REMBANGTV – Opick adalah musisi yang mengaku menjadi pencipta lirik sekaligus pelamtun lagu Dealova pada tahun 1999. Namun sejak tahun 2005, telinga masyarakat lebih lekat mengenal lagu ini dengan Once Mekel dibanding musisi pertama. Apalagi setelah lagu ini menjadi soundtrack film Dealova, yaitu sebuah drama Indonesia yang diproduksi pada tahun 2005 oleh rumah produksi Flix Pictures yang disutradarai oleh Dian W. Sasmita.
Gara-gara diliris dalam film tersebut, lagu ini pernah menjadi kontroversi dan bias makna. Penjelasan tentang tuduhan menceritakan manusia yang sedang dimabuk cinta ataukah manusia yang merindukan Tuhannya dalam lagu ini telah diulas oleh Zulmi (2015), seakan tetap saja keluar dari pesan pertama.
Entah gerangan apa yang ada pada lagu ini, Fadly pun pernah dikira yang membawakan lagu ini pada tahun 2015. Bahkan hingga paruh akhir 2020, lagu Dealova menjadi lagu terlaris untik dicover musisi youtube muda. Terlepas wacana ada apa dengan lirik lagu ini, mari kita lihat ada pesan apa dalam lagu tersebut.
Studi Luthfi (2018) dalam Analisis Wacana Lirik Lagu Dealova Karya Opick menemukan bahwa dalam lirik lagu dealova mengandung makna cinta dan religi. Dalam studi tersebut, Luthfi berangkat dari pandangan bahwa lagu bagian dari media komunikasi yang dapat digunakan menyampaikan pesan dahwah.
Sejak berkembangnya instrumen musik nusantara dan masuknya instrumen musik dari luar, deretan musisi Indonesia tampak menggunakan musik menjadi media dakwah. Deretan musisi dengan lirik lagu religi tersebut diantaranya Roma Irama, Bimbo, Nasidaria dari Semarang, hingga Wali Band.
Semangat musisi Nusantara ini cukup tinggi dalam menggunakan musik menjadi instrumen untuk dahwah. Strategi dahwah tersebut telah memiliki akar kultural dan historis pada era Walisongo. Kelompok dakwah Walisongo ini diduga berhasil menggunakan musik pendakwah dengan memadukan tradisi musik Jawa dan tradisi musik Islam Timur Tengah (Arab). Dan ternyata tidak berhenti disitu saja. Studi Junaidi (2013) menjelaskan musik religi tersebut berkembang dan berpadukan dengan tiga tiga unsur tradisi musik tersebut, yang ketiganya adalah musik Barat seperti pop.
Dalam hal kajian, musik religi dapat digunakan menjadi pintu masuk dalam mengetahui orientasi lirik lagu pada masa lalu tentang moral masyarakat Indonesia, atau dalam istilah Ardini (2017) menyebutnya musik adalah ekspresi identitas. Walaupun demikian, merujuk istilah Sulistyo (2020), musik tetap berjalan dengan alur kegembiraan, yang kerapkali menjadi alat pemulus agenda perubahan sosial.
Tampaknya etnomusikologi dalam membaca lirik Dealova tertuju pada pengakuan Opick, yaitu sebuah ekspresi manusia yang merindukan Tuhannya. Entah ini sebuah kebetulan saja atau memang benar-benar menjadi temuan studi. Mungkin kebetulan, karena secara kebetulan yang mengkaji tersebut adalah pegiat yang ada dalam paung kampus dakwah. Karena dalam kampus pendakwah terdapat semangat menguasai lirik dan instrumen musik untuk media enkulturasi nilai-nilai ketaatan dalam beragama. Mungkin juga benar, karena dalam berdasar metodologi ilmiah, ditemuan muatan religi dalam lirik tersebut.
Karena arus besar dari studi lirik lagu Dealova cenderung ke arah ekspresi manusia yang merindukan Tuhannya, bukan tuduhan menceritakan manusia yang sedang dimabuk cinta, maka untuk sementara kita ikut arus besarnya saja.
Namun juga tidak dipungkiri, bahwa dalam lirik tersebut juga ada dominasi ekspresi manusia yang sedang dimabuk cinta terhadap pasangannya. Untuk itu kita tunggu saja studi tandingan tentang perspektif wacana lain tentang lirik lagu Dealova. Apakah itu sebatas muatan cinta atau hingga muatan seksualitas.
Berhenti disini, maka Dealova atau judul lagu religi lainnya menjadi menarik untuk diproduksi untuk musisi hari ini dan masa depan. Karena dalam lagu religi selain menyajikan fungsi kegembiraan, juga memancarkan semangat moral dan dakwah.
Meminjam istilah Haryanto (2016) walaupun masih ada musisi yang tidak selalu mudah terbeli, yang perlu diperhatikan adalah ketika musik telah bermain mata dengan politik dan penguasa yang berorientasi merusak moralitas bangsa. Musik yang masuk dalam produk lembaga seni dan korporasi seni, sudah saatnya didekatkan dengan nilai-nilai moral dan religi, agar kehadiran musik juga memiliki fungsi dalam menjaga tatanan sosial yang baik.
Penulis: Sri Suhadi
Lirik dan Chord Lagu Dealova
Bbm C7 Fm
Aku ingin menjadi mimpi indah dalam tidurmu
Bbm Eb G#
Aku ingin menjadi sesuatu yang mungkin bisa kau rindu
Bbm C7 Fm
Karena langkah merapuh tanpa dirimu
Bbm C7
Oh karena hati tlah letih
Bbm C7 Fm
Aku ingin menjadi sesuatu yang selalu bisa kau sentuh
Bbm Eb G#
Aku ingin kau tahu bahwa ku selalu memujamu
Bbm C7 Fm
Tanpamu sepinya waktu merantai hati
Bbm C7
Oh bayangmu seakan-akan
Fm C# Bbm G#
Kau seperti nyanyian dalam hatiku
C Fm G# C7
Yang memanggil rinduku padamu
Fm C# Bbm G# C C7 Fm
Seperti udara yang kuhela kau selalu ada
C Fm C7 G# Eb G# Eb
Hanya dirimu yang bisa membuatku tenang
C Fm C# Eb G#
Tanpa dirimu aku merasa hilang
C# Bbm C
Dan sepi, dan sepi
Bbm Fm Bbm Fm
Selalu ada, kau selalu ada
Bbm Fm Bbm Fm
Selalu ada, kau selalu ada
Rujukan Tulisan
- https://www.kompas.com/hype/read/2020/06/25/153803066/lirik-dan-chord-lagu-dealova-once-mekel. Diunduh pada tanggal 07 Juli 2020, Pukul 2.24 PM.
- https://www.fimela.com/news-entertainment/read/2262515/menemukan-unsur-tuhan-dalam-lirik-lagu-dealova. Diunduh pada tanggal 07 Juli 2020, Pukul 2.24 PM.
- https://www.kompas.com/hype/read/2020/06/25/153803066/lirik-dan-chord-lagu-dealova-once-mekel. Diunduh pada tanggal 07 Juli 2020, Pukul 2.24 PM.
- Luthfi Nurdiansyah Oktavyadi. 2018. Analisis Wacana Lirik Lagu Dealova Karya Opick.. Skripsi(S1) thesis. Dalam http://repository.unpas.ac.id/35384/. Diunduh pada tanggal 07 Juli 2020, Pukul 2.24 PM.
- http://digilib.uinsby.ac.id/34846/2/Alifya%20Yurizcha_B91215046.pdf
- Rofi Nurrohmah. 2013. Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Lirik Lagu Religi Karya Bimbo. Dalam http://eprints.ums.ac.id/25886/16/9RR._NASKAH_PUBLIKASI.pdf. Diunduh pada tanggal 07 Juli 2020, Pukul 2.41 PM.
- Akhmad Arif Junaidi. 2013. Janengan Sebagai Seni Tradisional Islam-Jawa. dalam jurnal walisongo, volume 21, nomor 2, november 2013. Dipublikasikan juga dalam https://journal.walisongo.ac.id/index.php/walisongo/article/view/254.
- Eko Sulistyo. 2020. Musik, Politik, dan Negara. Dalam Koran Sindo. HU terbit Senin, 9 Maret 2020 – 06:25 WIB. Dipublikasikan juga dalam https://nasional.sindonews.com/berita/1549936/18/musik-politik-dan-negara. Diakses pada tanggal 07 Juli 2020, pukul 3.02 PM
- Ni Wayan Ardini. 2017. Politik Identitas Kebalian dalam Musik Pop Bali. Dalam Jurnal Vol 5, No 2. Dipublikasikan juga dalam http://journal.isi.ac.id/index.php/promusika/article/view/2292/778. Diakses pada tanggal 07 Juli 2020, pukul 3.13 PM.
- Alexander Haryanto. 2016. Simbiosis Asyik Musik dan Politik. Dalam https://tirto.id/simbiosis-asyik-musik-dan-politik-boaN. Diakses pada tanggal 7 Juli 2020, pukul 3.26 PM.
- Ingat Saat Miskin, Opick Rilis Ulang Dealova. https://www.jpnn.com/news/ingat-saat-miskin-opick-rilis-ulang-dealova
- Nizar Zulmi. Menemukan Unsur Tuhan dalam Lirik Lagu ‘Dealova’. Tayang dalam https://www.fimela.com/news-entertainment/read/2262515/menemukan-unsur-tuhan-dalam-lirik-lagu-dealova 30 Jun 2015, 15:20 WIB. Dan diakses pada tanggal 07 Juli 2020, pukul 3.44 PM.
- Sapto Purnomo. Fadly Padi Nyanyikan Lagu Dealova yang Ternyata Ciptaan Opick. https://www.liputan6.com/showbiz/read/2069516/fadly-padi-nyanyikan-lagu-dealova-yang-ternyata-ciptaan-opick. Diakses pada tanggal 07 Juli 2020, pukul 3.54PM.
More Stories
Wayang Perlawanan
Sejarah R.P Singapataka Menjadi Panewu Rembang
Asal Usul Kata Rembang dari Kata “Ngrembang”